~10 Desember 2012~
~23.42 @Aula Ar Royyan~
~Dalam kondisi ngantuk, berdampingan
dengan orang yang fb-nya tengah saya bajak à Uly Mazda. Sutinah Satunya melaporkan……………~
Nampaknya
baru saja, lembaran masa telah berganti, jalan setapak menuju periode baru, terlewati.
Ya memang begitulah prosedurnya, sebuah masa berganti kepemimpinan. Dan yang ku
tau hal tersebut tidak lain adalah untuk meneruskan langkah yang telah dibangun
para pendahulu. Menyambung asa agar tujuan-tujuan pendahulu nantinya dapat
terwujud.
Berbeda
dengan yang baru saja terjadi di tempat ini, ~ditempat, waktu, dan suasana yang
berbeda, seorang pendahulu berkeluh kesah tentang kekecewaanya pada generasi
masa sekarang. Bergantinya kebijakan, berubahnya peraturan, dan ditambah dengan
keluh kesah sang penerus untuk membela apa yang telah ia berikan untuk
perjuangan ini dengan kalimat “itu kan masa-mu, tidak mungkin sama dengan
masa-ku, masa saat ini”. Dan aku percaya, mereka, generasi terdahulu dan
generasi penerus, semuanya benar.
“Demi masa. Sesungguhnya, manusia berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati
untuk kebenaran dan menasehati untuk kesabaran.(Q.S.Al’Ashr)”
Setiap
masa adalah tanggung jawab generasi yang ada didalamnya, jika bisa aku menggambarkan
untuk masa organisasi tercinta ini, SKI, maka SKI 2012 adalah tanggung jawab
generasi pengurus tahun 2012, dan begitu pula untuk SKI 2013 kelak. Dan tentu
saja tidak terputus seperti halnya firman Allah di atas, semuanya harus saling
mengingatkan, menasehati, bersabar, menunjukkan kebenaran untuk hal-hal kebaikan,
agar kita tidak termasuk orang yang rugi.
Mungkin,
setiap penerus memiliki pembaruan, memiliki keinginan, memiliki cara, memiliki
pemikiran, memiliki pandangan, untuk menjalani perjuangan pada masanya. Namun demikian,
nilai-nilai luhur dari pendahulu tetaplah menjadi pedoman, sebagai pembelajaran
yang tak ternilai, selama itu baik, dan bisa diterapkan pada masanya. Karena kita
harus percaya, bahwa setiap masa memiliki kondisi yang berbeda.
Atau..jika
generasi penerus gagal dalam menjalankan perjuangannya, bukan berarti ia salah,
bukan berarti ia lalai, harus kau pahami juga bahwa.. generasi terdahulu.. apa
yang kau tinggalkan untuk kami? Kegagalan kami ini, benarkah serta merta
kesalahan kami, bisa jadi ini akibat dari kekhilafan sang pendahulu pada
masanya. Maka kesalahan ini, kegagalan ini, milik kita bersama, (generasi
pendahulu dan generasi penerus).
Harus.
Dan yang harus tertanam di hati kita, di pikiran kita, di jiwa kita sebagai
generasi penerus, suatu saat, jika masa kita telah berlalu, kita tidak memiliki
kewenangan apapun untuk menyangka, untuk menyalahkan, bahwa generasi penerus
yang lebih muda dari kita, telah merusak perjuangan kita. Barangkali, kita tidak
sempat memberikan yang terbaik. Barangkali, kita hanya membual saja. Barangkali
kita hanya diam dan tidak melakukan apa-apa. Maka, yang bisa kita lakukan
selanjutnya adalah berdoa dan berharap agar segala kondisi dari generasi ke
generasi menjadi lebih baik lagi. Semoga kesalahan kita dapat diperbaiki,
semoga segala pesan yang baik dapat tersampaikan pada generasi yang lebih muda
lagi.
Kita
jalani masa ini, masa perjuangan kita, dengan tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada dirimu para pendahulu, para pencetus, para pemikir, para penerus
visi, atas kepercayaan dan kesempatan yang telah diberikan kepada kami. Dan tentu
saja maaf yang tak terkira, untuk kekecewaan yang kami torehkan untukmu para
pendahulu, para pencetus, para pemikir, para penerus visi serta generasi
penerus jika masa ini benar-benar berlalu dan kami tidak mampu memberikan yang
terbaik.
“Kita
tidak akan pernah bisa membalas jasa-jasa orang tua kita dengan cara apapun,
yang hanya bisa dan mampu kita lakukan adalah menjadi orang tua yang lebih baik
darinya.” Begitu juga kita, generasi penerus. Terlebih, terkhusus, aku, atas
segala kesalahanku, aroganku, angkuhku, tingkahku, tidak bisa menjadi lebih
baik, tidak tertuntun atas segala sikap, dan mungkin harus berhenti dari
barisan ini, meski itu berat. ~SKI 2012~
Jangan
menghindar dari perubahan, karna satu hal yang pasti terjadi dari waktu ke
waktu ialah perubahan. Semoga Allah senantiasa membersamai langkah juang kita. Semoga
kita mampu menjadi hamba-Nya yang ikhlas, sabar dan terus berjuang.
ternyata anti lebih keren kalo nulis daripada ngomong. hehe. tulisannya keliatan serius, yg mbaca mesti nggak nyangka orangnya segokil wolly suti. he
ReplyDeletebut, it's nice, really nice... :) suka banget..