Skip to main content

Ibukku Ibu Juaraa :)

Who should I give my love to ?
My respect and my honor to ?
Who should I pay good mind to ?
After Allah ,
And Rasullullah ..
Comes your mother ..
Who next ? Your Mother
Who next ? Your Mother
And then your  father
Cause who used to hold you
And clean you and clothes you
Who used to feed you
And always be with you
When you were sick
Stay up all night
Holding you tight
That’s right no other
My Mother
Who should I take good care of?
Giving all my love
Who should I think most of?
After Allah
And Rasulullah
Comes your mother
Who next? Your mother
Who next? Your mother
And then your father
Cause who used to hear you
Before you could talk
Who used to hold you?
Before you could walk
And when you fell who picked you up
Clean your cut
No one but your mother
My mother

Who should I say why close to?
Listen most to
Never say no to
After Allah
And Rasulullah
Comes your mother
Who next? Your mother
Who next? Your mother
And then your father
Cause who used to hug you
And buy you new clothes
Calm your head
And blow your nose
And when you cry
Who wiped your tears?
Knows your fears
Who really cares?
My mother

Say Alhamdulillah
Thank you Allah
Thank you Allah
For my mother.
-Saya pusing sekali malam ini , yang saya inginkan hanya menulis ini , dari kemaren belum sempat terus . Kalo gak diniati ya gak nulis nulis ntar jadinya- L
Ibuk , yang diatas tadi itu lirik lagu buk . Lirik lagu tapi pake bahasa inggris . Isinya kurang lebih sama kayak HR. Bukhari no.5971 dan Muslim 2548. Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” 
Ibuk mungkin tidak mengerti apa maksud dan artinya lagu tadi , tapi ibuk harus paham bahwa usaha untuk memuliakan , menghormati , dan membahagiakannya tak pernah putus dalam rute kehidupanku .
Seringkali aku membuatmu marah , polahku menjengkelkan , pernah juga membuatmu menangis .
Tapi  mulai saat ini aku akan berjuang keras untuk mengubah semuanya . Ketulusan do’a ibuku membuatku tetap tegar hingga saat ini .
Akan selalu kuingat nasihatnya , untuk menjadi kuat , untuk selalu ikhlas dalam melakukan apapun . “nduk , sing mbok lakoni saiki kanggo kesuksesanmu dewe sukmben , ojo cengeng , ojo nyesel , ojo mutungan . Ibuk ndek mben yo podho dalan urip e koyo ngene, tapi durung biso sukses , nek saiki nurun ning anak e , ibuk mung biso ndongak’ke supoyo sukses kabeh “ kalimat itu yang dulu pernah dinasihatkan padaku lewat telepon –dan kedengarannya ibuk sedang menahan tangis- ia seperti tak mau hanyut dan berusaha menguatkan anaknya yang sedang menangis hebat . Sungguh sepertinya itu momen paling berdosa yang pernah kulakukan , 2 tahun lamanya aku memendam . Dan seketika meluap sebegitu hebatnya . Membuatnya tak tenang di malam-malam berikutnya . Membuatnya khawatir dihari-hari berikutnya . Maaf ibuk , tk seharusnya aku membongkar rahasia itu , dan sudah semestinya aku bisa mengatasi masalahku sendiri . Ibuku memang bukan orang berpendidikan seperti ibuk teman-temanku kebanyakan. Bahkan ibuku belajar membaca menulis bersamaan dengan ku sekolah dasar waktu itu , seperti apapun perkataan dan penilaian seseorang tentang ibuku , ibuku tetap ibuku , ibuku tetap juara di dalam hatiku .
Ibuku memang tak mengenal apa itu hari ulang tahun , bukan hanya ibuku , mungkin semua anggota keluargaku , tak ada yang mengenalnya . hehehe
Ibuk selamat ulang tahun , sehat selalu dan panjang umur , temani aku lebih lama lagi ya Buk , lebih lamaaaaa lagi .
Tulisan ini kupersembahkan buat Bapak , Bapak , 31 desember kemaren hari kelahiran ibuk . Kita berdoa bersama ya Pak , semoga keluarga dirumah dan semuanya selalu dilimpahi kebahagiaan dan keberkahan , jaga Ibuk ya Pak .
Anakmu di tanah rantau , merindukan semua keluarga dirumah , Bapak , Ibuk , mba Anik , mas Endro , dek Siti , dan dek Erwin .
-dalam berbagai situasi ini .. cemberut (soalnya gak bisa ngerjain tugas ) , senyum senyum , nangis , dan akhirnya tertawa hahaha :D-

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

00.26

Malam ini aku terperanjat, terdengar suara melengking keras, ngiiiiiinnnnggggg.... Aku yang tadinya terlelap seketika terbangun. Panik. Pertama aku tidak tau suara apa itu. Kedua setelah aku tau itu suara HP, aku semakin panik, karna kulihat percikkan warna merah menyala. Api. Kuputuskan untuk membongkar paksa. Tapi tak berhasil. Dalam keadaan panik seperti ini, konsentrasiku untuk membuka HP jadi pecah. Biasanya kalo HP bermasalah langsung bongkar paksa, ini malah jadi lupa gimana mbukanya. Takut kalo HP nya meledak, aku melemparkan HP itu. Jeg. Suara berhenti. Kuraih lagi HP nya. Kunyalakan, tapi tak bisa. Se mo ga ti dak ru sak pa rah.

Seberapa Pantas?? *so7*

Seberapa pantaskah kau untuk kutunggu? Cukup indahkah dirimu untuk slalu kunantikan? Mampukan kau hadir dalam setiap mimpi burukku? Mampukah kau bertahan disaat kita jauh? Seberapa hebat kau untuk kubanggakan? Cukup tangguhkah dirimu  untuk slalu kuandalkan? Mampukah kau bertahan dengan hidupku yang malang? Sanggupkah kau meyakinkan disaat aku bimbang? Celakanya hanya kaulah yang benar-benar aku tunggu, Hanya kaulah yang benar-benar memahamiku, Kau pergi dan hilang kemanapun kau suka. Celakanya hanya kaulah yang pantas untuk kubanggakan, Hanya kaulah yang sanggup untuk aku andalkan, Diantara perih aku slalu menantimu.. Mungkin kini kau tlah menghilang tanpa jejak.. Mengubur semua indah kenangan Tapi aku slalu menunggumu disini Bila saja kau berubah pikiran~

Hei, Kau yang sukanya bikin resah.

Hei, kamu yang sukanya bikin resah. Udah nih, gitu doang? Bahkan menyapaku saja tidak. Hei, kau yang sukanya bikin resah. Udah niih, gitu doang? Menyapa saja sudah tidak, apalagi memandang. Hei, kau yang sukanya bikin resah. Selamat siang... Ada yang disini yang sedang ... Kau yang selalu membuatku resah.