Skip to main content

Arini , Tunjukkan Padaku !!!


Entah apa spesialnya orang ini. Tapi aku ingin berbagi kisahku bersama dirinya.
Cantik? Dikit. Baik? Dikit. Cerewet? Iya, banyak. Galak? Iya, banget. Pelit? Naudzubillah.
Aku mengenal Arek Malang -atau terkenal dengan semboyan kera ngalam- ini ketika kami berada di salah satu organisasi di kampus kami, yaitu JN UKMI UNS. Kami berada pada satu tempat yang sama, departemen dakwah kampus dengan segala kegiatan yang menuntut kami untuk saling mengenal. Pada mulanya Arinul, begitu kini aku memanggilnya, sangat angguuuuuun sekali. Menyapanya, sms dia, ngobrol sama dia aku sangat.sangat.sangat hati-hati, hal yang sering kulakukan ketika aku menjalin komunikasi dengan orang yang belum begitu kukenal. Menipu sekali, benar benar menipu. Karna ternyata banyak kesamaan diantara kami yang kami sendiri juga belum tau. Kami kuliah dalam satu gedung, kami ndak tau.(saya p.biologi dia p.matematika, sama-sama Gd.D FKIP). Bahkan ketika berada pada satu bidang di sebuah organisasi tingkat fakultas kami juga tidak tau (saya dept.syiar dia dept.media, sama-sama Bidang Dakwah SKI FKIP UNS). Benar-benar unik.
Aura kegilaan pada  kami mulai muncul ketika kami sering bersama-sama dalam hal meminta bantuan, dulu sering saya meminta bantuan a.b.c.d sama dia, begitu juga sebaliknya. Percakapan unik yang mengundang tawa, tanpa sengaja selalu terjadi dan keluar dari lontaran celotehan kami. Layaknya dua teman yang bermusuhan kami selalu berusaha untuk saling menjatuhkan. Dan saya senang, karna dilihat dari berbagai aspek, jelas saya yang selalu berpeluang untuk menang. Ha ha ha :P
Sebenarnya agak nyleneh, sebagai anggota LDK kami tak seharusnya seperti ini. Tapi hal seperti ini seakan menjadi candu bagi kami, kami serasa hidup di dalam naungan kegembiraan yang luar biasa, hahaha
#eh.eh.eh tunggu sebentar, kami?? Bukan dink.. untuk yang ini sepertinya cukup saya saja. :D
#kenapa demikian?? Karena saya belum tau benar, si Arinul itu tersiksa atau tidak berteman dengan saya. Karena saya belum pernah bertanya padanya “hei Arinul, apa kau menyesal mengenalku?” ha ha ha
Banyak sekali peristiwa yang ingin kutuliskan disini, sampe aku berhati-hati –mbok- nanti ada kisah yang terlewat, hhhe. Pernah dia mengungkapkan kegundahan hatinya seputar –kenapa saya selalu uring-uringan ketika berkoordinasi dikepanitiaan, nda bisa santé?- lalu dengan cepat tanpa pikir panjang jawaban keluar dari mulut saya –iyalah,auramu aura setan- kemudian dia tertawa.
Dengan segala ke-PeDe-an nya waktu itu, dia berkoar koar akan membuat masakan yang enak untuk buka bersama (agenda bid.dakwah Ukmi di rumah mba Fia). Dan benar, ia yang paling banyak menyetir rantai masak memasak, tapi tapi tapiii… hhha gak tega ngomongnya.. sambelnya getir-kebanyakan bawang putih-, tempenya hambar -kurang bumbu- yess saya menang lagi :P
Lalu disebuah tangga yang kini sudah tiada, tangga masjid NH bagian akhwat yang dulu, pernah aku mengatakan, “aku senang berjalan denganmu..”, lalu dia tersenyum senyum pasang muka manis -tapi gagal- , kulanjutkan pembicaraanku, “bahwasanya aku senang berjalan berdua dengannya karena dengan begitu terlihat jelas aku yang lebih tinggi”. Lalu tanpa memberi kode dia langsung memukuli ku. Hahah ora lara :P
Kami sama-sama bertekad keluar dari SKI dan fokus pada satu tempat, Dakwah UKMI, tapi sampai sekarang, desah nafas kami berhembus mengibarkan panji-panji SKI. (bukan masalah, hanya beda lembaga, tujuannya tetap sama. Begitulah kami mencoba menghibur diri. Betapa tidak, kami seperti keluarga ceria yang tak ingin terpisahkan bersama mba Fia, mba Ima, mba Mutri, Justin, Asma’, Irma dan masi banyak lagi wajah-wajah ceria yang lainnya.) Dan sampai sekarang pun kami sering mengada-ada untuk beragenda dengan modus bisa berkumpul bersama.
Kami memiliki banyak sekali kosakata baru yang mungkin hanya kami saja yang tau artinya, kami memiliki semboyan “Think Slow Move Slow” untuk kaum kami yang statis tidak dinamis, meledaknya semboyan itu membuat kami semakin gila. Tanpa lihat situasi, tanpa mau peduli, kami selalu berusaha melancarkan gencatan senjata.  
Yang harus tertulis dan tidak boleh terlewat disini adalah perihal “memakai sepatu”. Diantara kami sama-sama suka pake sepatu sport-bukan sepatu yang berbau akhwat- tapi porsi sukanya disini saya jauh lebih besar, karna sering saya melihat sodari Arinul mengenakan sepatu akhwat. Kembali pada hal “memakai sepatu”, kami berpendapat soal memakai sepatu ini akhwat selalu terkesan lambat –akhwat disini ya kami sendiri- untuk itu hanya untuk memakai sepatu sehabis dari masjid ato syuro ato kegiatan yang lain kami selalu memperlombakannya, bahwa memakai sepatu itu jangan lambat! Cepet-cepetan! Think Fast Move Fast! Ojok think slow move slow. Ya begitulah, hingga kecurangan satu sama lain muncul, karna dia memakai sepatu akhwat tentu saja dia yang akan memenangkan lomba memakai sepatu ini. Tapi tunggu dulu, sekejap singkat, wiiiingggg…satu pasang sepatu arinul mendarat bebas di dasar tangga masjid NH yang baru. Dan..yess saya menang perlombaan”cepet-cepetan pake sepatu”. Ini baru think fast move fast. Hhhha :P
Dengan muka mendendam Arinul tertawa sinis, entah apa yang akan direncanakannya. Dan ternyata di keesokan hari, dia mengungkapkan sebuah kejujuran, “kemaren aku ngumpetin sepatu anti, tapi nyemplung ke jurang, jadinya tak ambil lagi, trus gak jadi tak umpetin”. Ha ha ha , tawaku langsung meledak. Dasar aura setan, gak di ridhoi bales dendam. Dan yess,, saya menang lagi :P
Dan entah dengan motivasi apa, kami bersama-sama nyemplung di Ukm beladiri Univ. -tapi dia mbolosan- edan bukan?
Ah sudah aku menyesal. Aku menyesal menulis ini. masih panjaaang sekali dan banyak yang terlewatkan. Masih banyak yang belum kutuliskan, gak rampung juga kalau ditulis..
Arinul kisahmu bersama ukh Asri yang kemudian berhasil saya lejitkan dengan “duo Asrini”-nya. Arinul dengan ciri khas yang kemudian berhasil saya sandingkan dengan predikat “akhwat galak”-nya.
Yah itu tentang Arini. Arini Mayan Faani. Teman sekaligus musuh. Yang bisa menerima semua kisah dan ceritaku. Membantuku dalam kebuntuan kasus hidup. Membantuku menemukan permainan menjahili orang. Membantuku memperdalam khasanah agama. Membantuku berdiri tegak di sampingnya. Membuatku tau arti kata Arini. Membantuku bangga menjadi diri sendiri. Membantuku meringankan rasa sakit.
Mungkin aku akan mengucap maaf, tapi kapan-kapan saja ya?
Mungkin aku akan menjauhimu, tapi kapan-kapan saja ya?
Mungkin aku akan berhenti berbuat usil padamu, tapi kapan-kapan saja ya?
Jauh darimu itu seperti kehilangan sandera untuk dianiaya. Ha ha ha :D
Semoga engkau bangga teraniaya olehku, karna semakin teraniaya bagiku, adalah indikasi kedekatan dan kekerabatan yang hebat !
Ayo kita nyanyi dulu,
…Kita telah berjanji bersama,,,Taklukkan dunia ini…Menghadapi segala tantangan..Bersama..Mengejar mimpi-mimpi… Gigi#sangpemimpi.
Yakinlah ini kan kekal abadi, kita berjumpa dan terus berjumpa untuk gila-gila dan sukses-sukses selanjutnya.
Arini : Tunjukkan Padaku !!


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

00.26

Malam ini aku terperanjat, terdengar suara melengking keras, ngiiiiiinnnnggggg.... Aku yang tadinya terlelap seketika terbangun. Panik. Pertama aku tidak tau suara apa itu. Kedua setelah aku tau itu suara HP, aku semakin panik, karna kulihat percikkan warna merah menyala. Api. Kuputuskan untuk membongkar paksa. Tapi tak berhasil. Dalam keadaan panik seperti ini, konsentrasiku untuk membuka HP jadi pecah. Biasanya kalo HP bermasalah langsung bongkar paksa, ini malah jadi lupa gimana mbukanya. Takut kalo HP nya meledak, aku melemparkan HP itu. Jeg. Suara berhenti. Kuraih lagi HP nya. Kunyalakan, tapi tak bisa. Se mo ga ti dak ru sak pa rah.

Seberapa Pantas?? *so7*

Seberapa pantaskah kau untuk kutunggu? Cukup indahkah dirimu untuk slalu kunantikan? Mampukan kau hadir dalam setiap mimpi burukku? Mampukah kau bertahan disaat kita jauh? Seberapa hebat kau untuk kubanggakan? Cukup tangguhkah dirimu  untuk slalu kuandalkan? Mampukah kau bertahan dengan hidupku yang malang? Sanggupkah kau meyakinkan disaat aku bimbang? Celakanya hanya kaulah yang benar-benar aku tunggu, Hanya kaulah yang benar-benar memahamiku, Kau pergi dan hilang kemanapun kau suka. Celakanya hanya kaulah yang pantas untuk kubanggakan, Hanya kaulah yang sanggup untuk aku andalkan, Diantara perih aku slalu menantimu.. Mungkin kini kau tlah menghilang tanpa jejak.. Mengubur semua indah kenangan Tapi aku slalu menunggumu disini Bila saja kau berubah pikiran~

Hei, Kau yang sukanya bikin resah.

Hei, kamu yang sukanya bikin resah. Udah nih, gitu doang? Bahkan menyapaku saja tidak. Hei, kau yang sukanya bikin resah. Udah niih, gitu doang? Menyapa saja sudah tidak, apalagi memandang. Hei, kau yang sukanya bikin resah. Selamat siang... Ada yang disini yang sedang ... Kau yang selalu membuatku resah.